Text
Berdamai dengan Kenyataan Hidup
“Aku seperti phoenix. Aku bangkit dari abu.”
Tak ada kutipan yang lebih mewakili tulisan di buku ini selain dari ungkapan Bess Myerson.
Ibarat mengendarai sepeda, kita mengayuh, mengendalikan stang, dan mengontrol rem. Ke mana sepeda akan pergi, kitalah yang mengarahkannya. Tapi benarkah hidup hanya seperti itu? Pernahkah tebersit dalam pikiran untuk mengendarai sepeda layaknya atlet-atlet parkour? Melakukan manuver atau bahkan melewati rintangan-rintangan yang tak sembarang orang mampu mengatasinya?
Seperti mengayuh sepeda, menjalani hidup pun memiliki seni tersendiri. Seni menjalani hidup adalah bagaimana menjalani hidup melewati keadaan tersulit dan mengubahnya menjadi sesuai keinginan kita. Bukan melulu menikmati kenyamanan, seni yang sebenarnya justru adalah ketika kita mampu melewati kenyataan hidup terberat dan bagaimana berdamai dengannya.
HE20210487 | 153.8 DEW b | PERPUSNAS CORNER | Tersedia |
HE20210488 | 153.8 DEW b | PERPUSNAS CORNER | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain