Text
Tragedi Monas Berdarah
Penulis menyusun buku ini 'terpancing' oleh arus pemberitaan seputar peristiwa Monas yang menurutnya tidak berimbang, tidak fair, dan tidak mengusung asas praduga tak bersalah. Penulis merasa, media massa telah melakukan stigmatisasi terhadap ormas Islam sebagai institusi yang buruk dan harus dibubarkan. Buku ini menawarkan sudut pandang tengah merespons peristiwa berdarah tersebut. Tragedi Monas, 1 Juni 2008, membawa luka baru dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Para demonstran AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) bentrok dengan demonstran FPI (Front Pembela Islam). Bentrokan itu dipicu oleh orasi dari AKKBB yang menjelek-jelekkan FPI. Massa FPI yang sedang asyik mendengarkan orasi dari pimpinannya marah. Berbagai berita pun bertebaran di berbagai media cetak, elektronik, maupun media on-line. Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa bentrokan seperti itu harus terjadi? Buku ini menguraikan dengan detil kejadian ini dari berbagai sumber yang tepercaya. Anda akan mendapatkan info terbaru yang selama ini luput dari pemberitaan. Selamat membaca... Achmad Setiyaji, kelahiran Jakarta, 23 Maret 1966. Kariernya sebagai wartawan diawali pada saat kuliah tingkat I (1985), di 'Salman Komunikasi Aspirasi Umat' Salman ITB. Pernah pula melakukan perjalanan jurnalistik ke beberapa daerah di Indonesia dan luar negeri antara lain Beijing, Ghuang Zho, Shen Zen, Hongkong, Dubai, Singapura, Thailand, Makkah, Madinah, Jedah, serta beberapa kota di Malaysia, Jerman, Yordania, Irak, dan Inggris. Kini bersama warga desa yang dicintainya, ia tinggal di sebuah desa yang asri di kawasan Kab. Bandung Jabar.
HE20190252 | HE 297.272 SET t | REFERENSI | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain