Text
Fashion Branding
Bisnis fashion sedang bergerak ke arah corporate-based brand sejak Gianni Versace mati dibunuh di depan rumahnya di Miami. Peran desainer utama sebagai sumber citra sebuah brand fashion semakin lama akan semakin dikerdilkan untuk menjamin sustainabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Bisnis fashion juga tengah bergerak dari product leadership ke arah brand leadership yang memberikan daya saing lebih tinggi. Brand fashion tidak perlu seperti dulu: membangun pabrik besar, menggaji ribuan karyawan, dan mengelola semua value chain sendirian. Cukup berfokus pada aktivitas yang memberikan nilai tambah terbesar, yakni BRANDING yang meliputi prinsip-prinsip: 1. Buat LOGO yang STAND-OUT 2. Bangun MlTOS tentang brand 3. Buat KATALOG yang INSPIRATIF 4. Buat EVENT yang MENGGUGAH 5. Gunakan CELEBRITY ENDORSER 6. Jadikan MEMBER sebagai LIVING BRAND 7. Do it YOUR WAY Bisnis fashion bisa terlepas dari jebakan komoditisasi dan perang harga. Ketujuh prinsip ini cocok diterapkan di industri fashion berformat MLM dan non-MLM. Bahkan, beberapa insight-nya sangat berguna untuk memperkaya strategi branding industri lain karena bagaimanapun harus diakui fashion merupakan salah satu industri yang menjadi "kawah candradimuka" berbagai konsep manajemen dan pemasaran terbaru selain industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). "Buku pertama di Indonesia yang mengupas fashion branding secara lengkap, 'step by step, dan penuh inspirasi." Hermawan Kartajaya Asia's Leading Marketing Strategist "Buku ini lebih dari sekadar buku bisnis. Jarang kita menemukan buku yang begitu inspiratif, yang mampu mengungkap prinsip-prinsip bisnis dengan begitu sederhana, tetapi sangat powerful. Bruno Hasson memberikan blueprint untuk memenangkan persaingan di era flat world." Roy Goni Pakar Pemasaran dan Penulis Buku Playing to Win
HD20170735 | HD 650.. HAS f | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain