Text
Jihad Lipstik : Memoar Pencarian Diri Orang Iran di Amerika dan Orang Amerika di Iran
Azadeh Moaveni lahir dan besar di California. Dia kuliah ilmu politik di University of California, Santa Cruz. Dia mendapatkan bea siswa Fulbright ke Mesir, dan belajar bahasa Arab di American University di Kairo. Dia bekerja selama tiga tahun sebagai reporter kawasan Timur Tengah untuk majalah Time, sebelum akhirnya bergabung dengan koran Los Angeles Times untuk meliput perang di Irak. Saat ini dia tinggal di Beirut. ... Aku lahir di California, di atas pangkuan masyarakat diaspora Iran yang berlumur nostalgia dan kerinduan kepada sebuah negeri bernama Iran yang beribu-ribu mil jauhnya. Karena dibesarkan dengan mitos pengasingan yang membingungkan, aku membayangkan diri sebagai putri Persia yang terbuang dari negeri asal karena kekuatan gelap jahat yang disebut Revolusi. Aku meminjam plot itu dari Star Wars dengan keyakinan film ini menceritakan kisah Iran dan Ayatollah Khomeini adalah Darth Vader...... ... Ketika aku pindah ke Teheran pada tahun 2000—terbakar keberanian dan ingin membuktikan diri sebagai wartawan muda—sisi Iranku melebur dengan segala khayalan itu. Ternyata, Iran bukanlah Bintang Kematian. Ia adalah sebuah negara di mana orang-orang bisa memberikan suara, melakukan bedah plastik untuk mempercantik hidung--utamanya para laki-lakinya, dan pergi ke peragaan busana. ... Pada kenyataannya, menjadi seorang gadis Persia di California terasa benar bedanya dengan menjadi seorang wanita muda Iran di Republik Islam Iran... ... Aku pergi ke sana untuk mencari Iran yang modern, khususnya generasi revolusi, yang terkadang disebut generasi yang hilang. Generasi di mana semestinya aku termasuk di dalamnya andaikan tidak tumbuh di luar negeri… ... Aku tiba pada masa-masa yang dipenuhi pertanyaan-pertanyaan mendesak ini. Apakah Iran benar-benar telah menjadi lebih demokratis? Apa sebenarnya yang diinginkan anak- anak muda Iran? Akankah ada revolusi lagi, atau apakah orang-orang Iran ini lebih suka jikalau rezim menjadi sekuler?.... ... Sobat baikku, anak Amerika, bertanya kepadaku apakah hidup di Amerika Serikat terasa berbeda setelah 11 September. ...Teman-teman kami sendiri malah memberi pengakuan paling aneh, paling menghina, meskipun tidak punya niat demikian ("Aku duduk di dekat seorang lelaki di kereta api bawah tanah, melihatnya membaca Alquran, dan bertanya-tanya apakah aku harus memanggil polisi, karena sekarang siaga teror sudah menyala kuning")... Pujian: "Karya yang menyentuh dan mendalam." New York Times Book Review "Moaveni memiliki mata wartawan untuk menangkap pergulatan …dan ketangkasan penulis memoir untuk menemukan makna dalam konflik internalnya sendiri." Washington Post Book World "Memoar pencarian diri yang mengharukan …ditulis dengan indah dan menggelitik." Atlanta Journal-Constitution "Indah, kompleks, mencerahkan….Moaveni menjadikan Iran sebuah entitas yang berbeda." Kirkus Reviews
HD20170663 | HD 813 MOA j | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain