Text
Yuk, Simak Pak Jakob Berujar: 85 Tahun Jakob Oetama
Banyak istilah mengasyikkan dalam buku yang judulnya juga tidak formal ini: Yuk Simak Pak Jakob Berujar. Antara lain There's Nothing New Under the sun, Partir C’est un Mourir Un Peu , Jalousie d’Amitie, o Tempora! o Mores!, Pecunia non olet, Deloken Githokmu Dhewe , Ndilalah ...
Itulah sejumlah istilah yang kemudian diuraikan oleh Ninok Leksono. Berbagai istilah itu sendiri diungkapkan oleh tokoh pers nasional Jakob Oetama di berbagai kesempatan. Dalam buku ini Ninok menguraikan ucapan, ujaran, yang -meski tidak asli dari Pak Jakob– mencerminkan sikap dan pandangannya dalam berbagai bidang, khususnya media dan pers, politik, manajemen dan etos kerja, serta falsafah hidup.
Jalan hidup yang membelokkan perjalanan hidup Jakob Oetama dari semula ingin menjadi guru, lalu menjadi wartawan, dan kemudian juga sebagai pengusaha, membuat sosok Pak Jakob amat kaya warna, sehingga ujarannya pun sangat bervariasi. Buku ini bisa jadi jembatan bagi generasi penerus untuk memahami nilai-nilai yang dianut oleh Bapak Pendiri perusahaan.
Buku ini kian dirasakan penting ketika Kompas-Gramedia baru menjalani transisi, bukan saja dalam hal kepemimpinan, juga dalam industri media itu sendiri. Pembaca bisa memilah, mana nilai yang masih aktual dan relevan, mana yang perlu diberi penyegaran. Meski berisi pemaknaan atas keteladanan, buku ditulis dengan gaya ringan dan santai, serta bertutur kepada teman, tanpa menggurui.
Buku ini lebih dari bacaan sumber informasi. Buku ini masuk dalam kategori sebagai jembatan, juga pegangan, bagi generasi sekarang dan akan datang. (Lilik Oetama, CEO Kompas-Gramedia)
Prakarsa redaktur senior Kompas Ninok Leksono mendokumentasi ujaran lisan Pemimpin Umum Kompas Jakob Oetama patut diapresiasi. Jakob selain seorang Bapak dan pengayom di kalangan internal Kompas-Gramedia, adalah juga sumber inspirasi, sumber ide, sekaligus tokoh pers yang sangat memahami Indonesia dan pers Indonesia. (Budiman Tanuredjo, Pemimpin Redaksi Kompas)
Cukup sering Pak Jakob menyebut hidup bak ”Lembah Air Mata” (Valley of Tears). Sempat pula disebutkan, bahwa itu ungkapan dari satsrawan besar Inggris William Shakespeare. (Hal.141) (less)
HK20170811 | HK 920.5 LEK t | My Library | Tersedia |
HM20190215 | HK 920.5 LEK t | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain