Text
Garuda & Frisula: Hubungan Indonesia - Ukraina 1946 - 2022
Buku ini menggambarkan hubungan bilateral Indonesia - Ukraina yang walau secara formal Ukraina baru merdeka tahun 1991, namun akar-akar hubungan kedua negara sudah terjalin sejak Februari 1946 ketika perwakilan Republik Sosialis Soviet Ukraina-salah satu dari tiga wakil Uni Soviet di PBB (bersama Republik Şosialis Soviet Rusia dan Republik Sosialis Soviet Belarusia), mendukung kemerdekaan Indonesia di Sidang Dewan Keamanan PBB. Saat itu Indonesia tengah berjuang mendapatkan dukungan internasional melawan agresi militer Belanda.
Hubungan bilateral Indonesia - Ukraina menemukan momentumnya ketika Uni Soviet bubar dan Ukraina memproklamasikan dirinya sebagai negara merdeka pada 24 Agustus 1991. Indonesia memberikan pengakuan atas kemerdekaan Ukraina dan pembukaan hubungan diplomatik kedua negara ditandatangani pada 11 Juni 1992 yang dilanjutkan dengan pembukaan kedutaan. Sejak itu hubungan diplomatik ini berlangsung hangat dan terus terjaga sampai di tahun 2022 Indonesia mengambil peran dalam upaya internasional memediasi perang Ukraina-Rusia. Tanggal 29 Juni 2022 Presiden Jokowi bertolak ke Ukraina untuk membawa misi perdamaian. Satu tahun kemudian di sela-sela KTT G7 di Hiroshima pada 21 Mei 2023, Jokowi dan Presiden Volodymyr Zelensky kembali bertemu untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Kedua penulis buku ini adalah saksi perjalanan hubungan diplomatik Indonesia - Ukraina, Bukan hanya karena keduanya akademisi yang menaruh minat pada kajian-kajian Hubungan Internasional, lebih dari itu Yuddy Chrisnandi pernah memimpin misi diplomatik Indonesia di Ukraina (Duta Besar) sepanjang tahun 2017 - 2021 dan Safrizal Rambe pernah bertugas di KBRI Kyiv. Ditengah minimnya referensi yang mengkaji hubungan Indonesia -Ukraina, buku ini dapat mengisi kekosongan kajian ilmiah tersebut.
HD20240027 | HD 327.3 CHR g | My Library | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain