Text
Trilogi Soekram
Saudara, saya Soekram, tokoh sebuah cerita yang ditulis oleh seorang pengarang. Ia seenaknya saja memberi saya nama Soekram, yang konon berasal dari bahasa asing yang artinya— ah, saya lupa. Tapi sudahlah. Apa pun nama saya, saya harus menerimanya, bukan? Pengarang itu sudah payah sekali kesehatannya, kalau tiba-tiba ia mati, dan cerita tentang saya belum selesai, bagaimana nasib saya—yang menjadi tokoh utama ceritanya? Saya tidak bisa ditinggalkannya begitu saja, bukan? Saya mohon Saudara berbuat sesuatu. Trilogi Soekram karya Sapardi Djoko Damono berkisah tentang tokoh Soekram yang tiba-tiba loncat keluar dari cerita dan menggugat sang pengarang. Mengapa ia tak selesai ditulis. Mengapa ia tak bisa menentukan jalan ceritanya sendiri. Mengapa ia tak bisa menjadi pengarang. Mengapa kisah cintanya disusun dengan rumit. Antara Soekram dan Ida, Soekram dan Rosa, Soekram dan istrinya (tentu saja). Sejumlah pertanyaan itu membungkus kisah Soekram yang mengambil latar di kampus, rumah tangga, dan peristiwa huru-hara Mei 98. Novel karya penyair besar Indonesia ini menunjukkan hubungan paling kompleks sekaligus paling sejati antara pengarang dan tokoh di dalam tulisannya.
BI2016669 | BI 813 DAM t | BI CORNER | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain